Foto Ketua Persatuan Mahasiswa Risa
Bima, Sinarntb.Com – Polemik pengelolaan dana Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Risa, Kecamatan Woha, kembali mencuat. Ketua Persatuan Mahasiswa Risa, [Imam Hidayat], angkat bicara terkait dugaan praktik tidak transparan dalam pembagian hasil usaha BUMDes yang disebut hanya dinikmati oleh segelintir pengurus.
Menurutnya, keberadaan BUMDes sejatinya diperuntukkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa secara merata. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa hasil pengelolaan justru hanya berputar di kalangan pengurus.
“BUMDes seharusnya menjadi milik bersama dan manfaatnya dirasakan seluruh warga. Kalau hanya pengurus yang menikmati, itu jelas mencederai semangat pemberdayaan ekonomi desa,” tegasnya.
Ia menambahkan, banyak warga yang mengeluh karena tidak pernah mengetahui laporan keuangan, pembagian keuntungan, maupun arah program kerja BUMDes. Kondisi ini memicu kekecewaan dan menimbulkan pertanyaan besar terkait transparansi serta akuntabilitas pengurus.
Persatuan Mahasiswa Risa mendorong Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), hingga pihak kecamatan untuk segera turun tangan melakukan audit menyeluruh.
“Kami menuntut keterbukaan laporan keuangan dan mekanisme pembagian hasil. Jangan sampai BUMDes hanya jadi alat mencari keuntungan kelompok tertentu,” tambahnya.
Warga berharap agar keberadaan BUMDes kembali pada tujuan utamanya: sebagai sarana meningkatkan taraf hidup masyarakat desa melalui usaha bersama, bukan menjadi sumber konflik dan ketidakadilan.
Wartawan : Nanang Sofian Putra
Red
