Bima, SinarNTB.com - Konvoi kemenangan yang dilakukan oleh pendukung Pasangan Calon 01, Adi-Irfan, di Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, pada Kamis (28/11/2024), memicu konflik horizontal di tengah masyarakat. Aksi ini menuai sorotan tajam karena diduga disertai dengan provokasi berupa ujaran tidak pantas yang ditujukan kepada Camat Sanggar.
Direktur Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) HMI MPO Cabang Mataram mengkritik keras sikap Kapolsek Sanggar yang dianggap tidak tegas dalam menangani situasi tersebut. "Kami sangat menyayangkan sikap Kapolsek Sanggar. Masyarakat yang melaporkan provokator dalam konvoi kemenangan Paslon 01 sesungguhnya telah menunjukkan penghargaan terhadap prosedur hukum positif yang berlaku di Indonesia," ungkapnya.
Ia juga menyoroti peran masyarakat Desa Taloko yang dinilai bertindak baik dengan menuntut pertanggungjawaban hukum terhadap pemilik akun *RIEF BIMA*. Akun tersebut mengunggah video bernuansa provokatif dengan narasi "coco kalosa camat sanggar", yang memicu keresahan warga.
"Seharusnya, Kapolsek Sanggar memiliki sikap yang tegas agar tidak menimbulkan kesan bahwa aksi brutal dalam konvoi tersebut dilakukan atas seizin pihaknya," tambahnya.
Ia mendesak Kapolres Kabupaten Bima untuk segera mengevaluasi kinerja Kapolsek Sanggar agar tidak memicu dugaan masyarakat terhadap keberpihakan aparat. Sikap tegas dan kooperatif dinilai penting untuk mencegah konflik berkepanjangan di wilayah Kecamatan Sanggar.
"Pilkada seharusnya menjadi pesta demokrasi yang membawa kegembiraan, bukan memicu konflik antarwarga. Kami berharap Kapolres Kabupaten Bima segera mengambil tindakan untuk memastikan keamanan dan ketertiban di Kecamatan Sanggar," tegasnya.
Situasi di Kecamatan Sanggar kini menjadi perhatian serius, mengingat pentingnya menjaga stabilitas sosial selama proses Pilkada berlangsung.
Penulis: Nanang Sofyan Putra
Editor: Ahmad Al Faruq