Mataram, SinarNTB.com - Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Cabang Mataram mengungkapkan kekecewaannya terhadap tindakan represif aparat kepolisian terhadap massa aksi yang berlangsung pada tanggal 17 April 2024. Aksi tersebut, yang diinisiasi oleh Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Tani Menggugat, berujung ricuh dengan sejumlah massa aksi mengalami kekerasan, termasuk beberapa kader HMI Cabang Mataram. Video kekerasan tersebut telah beredar luas di media sosial.
"Seharusnya kepolisian memberikan pengamanan, perlindungan, dan mengayomi, bukan melakukan tindakan represif terhadap massa aksi," ungkap perwakilan HMI MPO Cabang Mataram.
Dalam pernyataan resminya, HMI MPO Cabang Mataram mendesak Kapolda NTB untuk bertanggung jawab dan memberikan sanksi tegas terhadap anggotanya yang terlibat dalam tindakan represif dan sikap arogansi terhadap massa aksi.
"Aksi demonstrasi adalah bentuk perjuangan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, dan aparat harus menghormati hak tersebut tanpa menganggap massa aksi sebagai musuh," tegas pernyataan tersebut.
HMI MPO Cabang Mataram juga mengancam akan melakukan aksi demonstrasi di depan Polda NTB jika Kapolda NTB tidak memberikan sanksi tegas terhadap anggotanya. Mereka juga mendesak Kapolda NTB untuk segera angkat kaki dari jabatannya atas pelayanan yang dianggap buruk di wilayah hukum Polda NTB.
Penulis: Al Faruq
Editor: Ahmad Al Faruq
