Mataram, Sinarntb.com - Kamis, (13/04/2023) Elemen Mahasiswa yang tergabung dalam (Aliansi Rakyat NTB menggugat ) melakukan Aksi di gedung DPRD Provinsi NTB dalam rangka menolak secara tegas Pengesahan UU Cipta kerja yang dinilai akan menghadirkan polemik bahkan menyengsarakan buruh hingga masyarakat di indonesia.
“Sebelumnya kami sudah berupaya untuk mencari jalan tengah dengan mencoba melayangkan surat audiensi ke pihak DPRD namun tidak ada jawaban sama sekali. Sehingga, berangkat dari keresahan bersama melalui dinamika yang cukup panjang mulai dari konsolidasi-teklap-hingga pernyataan sikap dan bersepakat dengan aliansi untuk melakukan aksi unjuk rasa,” ujar Sholeh Hambali Selaku Kordum Aksi yang sekaligus menjabat sebagai Ketua BEM FEB Unram 2023
Aksi dimulai dengan mengagitasi massa aksi menggunakan mokom mengelilingi fakultas-fakultas dan berkumpul di perempatan Bi Islamic Center (titik kumpul) kemudian longmarch menuju Gedung DPRD di ikuti pemaparan orasi politik dari perwakilan setiap lembaga yg tergabung dalam aliansi.
Pada awalnya dinamika di lapangan cukup alot tidak ada kontrovesi shingga klimaksnya sekitar pukul 12.30 WIB, namun aksi tersebut diwarnai dengan aksi pemukulan dari konum aparatur kepolisian.
“Dua kawan kami mendapatkan tindakan reprensif dari aparat penegak hukum sehingga dipaksa masuk kedalam dan kemudian dibebaskan kembali dan kami mengecam segala tindakan reprensifitas itu.” Tegas sholeh yang juga menjadi Koordinator BEM FEB NTB itu.
Tuntuan masa aksi tersebut diterima dan diwakili sekwan sekita pukul 13.24. Ada dua point tuntutan aksi yang dilayangkan aliansi rakyat NTB Menggugat. Pihak DPRD Provinsi NTB bersedia menanda tangani surat poin tuntutan aksi. Selanjutnya aksi ditutup dengan pernyataan sikap oleh Kordum Aliansi yaitu Ketua Bem FEB bersama pimpinan setiap lembaga.
"Pertama mengecam tindakan reprensif dari aparat penegak hukum yang tidak etis terhadap massa aksi dan kedua jika dalam waktu kedepan tuntuntan kita tidak indahkan dan tidak layangkan ke DPR RI maka kita pastikan akan datang kembali dengan massa aksi yang lebih banyak dan dahsyat lagi," tegas kordum aksi.(*)
Penulis : Abi Sofian
Editor : Ahmad Al-Faruq