SinarNTB.Com - Mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) dalam tausiahnya menyebutkan bahwa peristiwa pembunuhan hingga berujung pada fitnah dan saling hasut satu sama lain sudah tertulis di dalam Alquran.
Kata dia, bahkan, kejadian ini juga sempat terjadi pada zaman Nabi. Di dalam surat Al-Baqarah, Allah menceritakan tentang kejadian di zaman nabi terdahulu, tatkala terjadi satu pembunuhan di antara mereka.
"Kemudian mereka saling tuduh, fitnah sana fitnah sini. Namun apa yang terjadi? Allah ungkap apa yang mereka semua sembunyikan,” beber HRS dalam khotbahnya via YouTube IBTV, dikutip pada Minggu (14/8/2022).
Ia menuturkan, cerita itu berdasarkan keterangan surat Al-Baqarah ayat 72. Allah SWT berfirman; Wa iz qataltum nafsan faddaara’tum fiihaa wallaahu mukrijum maa kuntum taktumuun.
Artinya, dan (ingatlah) ketika kamu membunuh seseorang, lalu kamu tuduh-menuduh tentang itu. Tetapi Allah menyingkapkan apa yang kamu sembunyikan.
Habib Rizieq Shihab memastikan, Allah SWT tidak pernah diam terhadap kezaliman yang dilakukan seseorang hambanya. Bagaimanapun, cepat atau lambat, kebohongan akan membawa batunya tersendiri bagi pihak yang mencoba bermain di dalamnya.
“Di akhir ayat (Al-Baqarah ayat 72) Allah mengungkap, Allah menyingkap, Allah mengeluarkan semua yang kalian sembunyikan. Hingga akhirnya ketahuan, apa masalahnya dan siapa yang melakukannya,” terang HRS.
Allah SWT, kata Habib Rizieq sudah memprediksikan hal ini akan terjadi di kemudian hari. Sehingga, Allah dengan segala kebesarannya mencantumkan peristiwa fitnah dalam kasus pembunuhan ini di dalam kitab suci Alquran.
“Kita mengenalnya dengan istilah Dejavu, di mana peristiwa serupa yang bisa terjadi di setiap zaman. Termasuk di zaman kita sekarang ini. Bagaimana ada orang yang dibunuh dan dibantai, setelahnya difitnah dan dibuat gaduh,” tutur HRS.
Mantan Imam Besar FPI menyebut, menutup-nutupi kezaliman dengan kezaliman lainnya sama sekali bukan solusi yang tepat. Suatu kezaliman dan kebiadaban yang luar biasa.
"Orang sudahlah dibunuh kemudian difitnah. Sementara yang dibunuh sudah tidak bisa bela diri lagi. Ditambah lagi menciptakan kebohongan sana-sini,” jelasnya
Penulis : Ahmad Al-Faruq