Sinarntbcom, Serikat Mahasiswa Teres Bereng, MENOLAK KERAS segala bentuk penggusuran terhadap rakyat Pantai Tanjung Aan, Lombok Tengah, oleh Injourney Tourism Development Corporation (ITDC). Ini bukan sekadar konflik lahan biasa ini penjajahan modern yang dibalut janji manis “pariwisata” dan “pembangunan”.
Tanjung Aan dulu hanyalah semak liar, tanah terlupakan tanpa hotel, tanpa resort, tanpa masterplan mahal. Yang hadir pertama kali adalah rakyat, yang bersihkan, bangun, dan perjuangkan hidup di sini! Kini, ketika tempat ini mulai dikenal dunia dan ramai wisatawan, rakyat yang membangun tempat ini dianggap pengganggu investasi.
Dan kini, ITDC datang sebagai penjajah baru, bertindak sewenang-wenang seolah tanah ini milik mutlak mereka! Ini bukan pembangunan, ini perampasan tanah dan ruang hidup rakyat yang terang-terangan!
Yang lebih memperparah, Gubernur NTB dan Bupati Lombok Tengah memilih diam, membisu, dan menutup telinga dari jeritan rakyatnya sendiri. Mereka yang seharusnya jadi pelindung rakyat malah memilih berpihak kepada korporasi dan investor.
*Kami menuntut:*
1. Hentikan segera penggusuran rakyat Tanjung Aan oleh ITDC!
2. Tarik seluruh aparat keamanan yang menjadi alat kekerasan dalam konflik ini!
3. Gubernur NTB dan Bupati Lombok Tengah harus memilih sikap: berpihak kepada rakyat !
4. Audit total proyek Mandalika yang terbukti gagal mensejahterakan rakyat, malah memperparah konflik agraria!
5. Berikan jaminan hukum atas tanah dan usaha rakyat yang telah puluhan tahun membangun kawasan Tanjung Aan!
Kalau pemimpin daerah terus menjadi boneka investor dan pengkhianat rakyat, maka kami dari mahasiswa siap lawan!
Rakyat bukan tamu di tanahnya sendiri!
Tanah yang dihidupi oleh rakyat selama puluhan tahun tidak bisa dan tidak akan kami biarkan digusur demi kepentingan korporasi
LAWAN PENGGUSURAN! LAWAN PERAMPASAN TANAH! TANAH UNTUK RAKYAT, BUKAN UNTUK INVESTOR
Ketua Presidium
Serikat Mahasiswa Teres Bereng
Lombok Tengah, 13 Juli 2025
Lalu Wahyu Alam (mahasiswa asal Lombok Selatan)
Red