Dari hasil observasi yang kita temukan di lapangan masyarakat tidak hanya di perhadapkan pada kelangkaan namun juga perjualan yang dilakukan pihak pangkalan dengan harga di atas ketentuan HET (Harga Eceran Tertinggi) dengan nominal Rp 25.000-35.000. di Kabupaten Bima.
Che Anhar, selaku Kabid Riset HMI Cabang Kabupaten Bima.mendesak Disperindag segera memanggil dan mengevaluasi Pertamina, Distributor dan pangkalan nakal yang berada di kabupaten Bima, menjual Lpg 3 kg di atas harga yang ditentukan, naiknya harga eceran tertinggi LPG 3 kg, melanggar aturan dan kondisi ini tentu menjadi momok menakutkan di kalangan masyarakat.
Lebih lanjut, Anhar menilai Disperindag belum ada kabar untuk menindaklanjuti terkait kondisi lapangan yang sedang kisruh di tengah masyarakat, keresahan ini juga muncul di media-media sosial, persoalan kelangkaan dan mahalnya Lpg 3 kg sampai terjadi aksi pemblokiran jalan akibat keresahan dan Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap kelangkaan gas LPG 3 kg bersubsidi dialami masyarakat. Ucapnya
Kami menilai Disperindag dan pemerintah daerah kabupaten bima, bukan hanya absen/ Tidak hadir di tengah problem kerakyatan tetapi juga ini merupakan pembiaraan terkait problem Pendistribusian dan harga mecekik rakyat, Tegasnya
Lanjut. Kebijakan merupakan aturan yang menjadi titik sentral dalam membangun daerah, orientasi pada kebijakan yaitu sosial dan kultural dalam mendistribusikan keadilan.
Kelangkaan Lpg menjadi dasar dari kebobrokan kebijakan dan wujud tidak adanya Responsif dari pemerintah daerah Kab.bima. tuturnya
Gas Lpg 3 kg merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat, sampai sekarang terjadi krisis kelangkaan dan kenaikan harga di berbagai wilayah kabupaten bima dan Ini menjadi salah satu akibat kebobrokan pengawasan pemerintah kabupaten Bima dalam menghasilkan keadilan pada masyarakat.Ucapnya
Kelangkaan gas Lpg 3 kg terjadi, karena tidak adanya pemantauan secara masif yang di lakukan oleh pemerintah daerah, Dan ini sering terjadi di pangkalan menjual tidak sesuai HET/ aturan yang mengatur tentang penjualan gas LPG 3 kg.
Apalagi banyak kios² tidak memiliki izin (tengkulak),.menjui dengan harga yang lebih tinggi mulai harga Rp 35.000 sampai 45.000 Pada kalangan masyarakat kabupaten bima.
Pengawasan dan penindakan harus menjadi prioritas dalam menuntaskan persoalan baik terjadi kelangkaan dan mahal nya penjualan gas Lpg 3 kg tidak sesuai (HET) Harga eceran tertinggi di wilayah kabupaten bima.
Kami meminta distribusi gas LPG 3 kg bisa kembali normal dan harga kembali' stabil demi menjaga stabilitas dan kenyamanan,
Kalau tidak, kami HMI MPO Cabang Kabupaten Bima bersama masyarakat akan turun langsung melakukan aksi di kantor bupati Bima.
Red