Notification

×

Iklan

Iklan

Meraih Kesuksesan dengan "Maja Labo Dahu"

Jumat, 12 Agustus 2022 | Agustus 12, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-08-12T23:22:09Z


Mataram, SinarNTB.Com - Tanah Bima atau Dana Mbojo adalah daerah yang kental akan agamanya yaitu agama islam. Masyarakat Bima menanamkan akidah islam yang kuat dan tauhid yang tinggi sehingga munculnya keinginan agar selamat di dunia dan akhirat.

Sudah barang tentu, dengan menanamkan slogan "Maja Labo Dahu" dalam hidupnya. Bima dikenal dengan masyarakat yang pekerja keras serta memiliki berbagai macam budaya, tradisi dan slogan yang mengandung unsur-unsur nilai yang berasal dari ajaran islam.

Sebut saja, slogan "Maja Labo Dahu" misalnya, memiliki arti yang mengajarkan nilai-nilai islam malu dan takut. Slogan "Maja Labo Dahu" merupakan salah satu kunci dari keberhasilan yang diraih oleh masyarakat Bima. Baik bagi para pencari nafkah maupun yang mencari ilmu. 

Slogan "Maja Labo Dahu" mengandung nilai yang universal, tidak hanya dimaknai oleh malu dan takut melainkan dijadikan sebagai pelindung dan pengayom. Bahkan slogan "Maja Labo Dahu" ini mampu memimpin diri kita dalam meraih kesuksesan. Namun, yang tidak kalau istimewa, nilai tersebut merupakan pegangan hidup bagi masyarakat Bima dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Orang-orang yang memiliki prinsip "Maja Labo Dahu" dan menanamkan dalam benaknya adalah orang yang sudah pasti berilmu serta orang yang beradab. Karena itu, slogan ini merupakan bagian dari kehidupan yang orisinil bagi masyarakat Bima yang harus dijunjung tinggi serta harus diutamakan dalam mengarungi bahtera kapal kehidupan.

Karakter "Maja Labo Dahu" akan menyelamatkan kehidupan kita baik di dunia maupun di akhirat. Slogan tersebut adalah karakter sesungguhnya yang dimiliki oleh  masyarakat Bima dan tentu menjadi akhlak yang harus dipegang teguh dalam menjalankan segala aktivitas. Prinsip itu juga, merupakan semboyan pengetahuan untuk dijadikan sebagai ilmu pengetahuan tentang moral, kejujuran, kemandirian, hidup disiplin dan saling menghargai antara satu sama lain.

Nah, prinsip "Maja Labo Dahu" atau malu dan takut adalah suatu warisan yang tak ternilai dan sangat berharga.  Memiliki makna yang begitu dalam dan universal. Jika ditanamkan dalam diri manusia pasti akan menjadi pribadi yang istimewa.

Dalam konteks agama, "Maja Labo Dahu" adalah orang yang memiliki rasa malu adalah orang yang memiliki akhlak serta memiliki iman, sedangkan orang yang memiliki rasa takut  dalam bahasa arabnya yaitu Khauf  (خؤف) adalah orang yang memiliki rasa takut kepada Allah SWT. 

Selain itu, slogan "Maja Labo Dahu" merupakan pancasila dan dasar kehidupan bagi masyarakat Mbojo. "Maja Labo Dahu" memberikan tuntunan hidup dunia dan akhirat bagi masyarakat Bima. Malu dan takut adalah landasan keimanan untuk tidak melakukan hal-hal yang melanggar norma, adat, suku serta agama. Dua nilai ini adalah suatu manifestasi dari keimanan dan ketaqwaan kepada yang Maha Esa.

"Maja Labo Dahu" adalah pendorong sekaligus dapat memberikan motivasi dan semangat untuk meraih kesuksesan dan kehidupan yang lebih baik. Kehidupan yang penuh warna serta kehidupan yang dapat memberikan kegunaan untuk diri sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, sangat perlu penanaman visi "Maja Labo Dahu" dalam hidup maupun kehidupan berkeluarga, bertetangga dan bermasyarakat. 

Pembentukan karakter individu dan komunal melalui "Maja Labo Dahu" akan membentuk generasi yang sederhana namun bersahaja, ulet, cerdas, pantang menyerah serta manusia pekerja keras. Sikap "Maja Labo Dahu" menumbuhkan semangat dan etos kerja yang tinggi tanpa harus menjadi seorang pengemis. Slogan yang merupakan pesan yang mendarah daging, rasa malu dan takut harus tetap bersama kita karena segala kesuksesan yang diraih serta perkataan dan perbuatan yang dilakukan akan mencerminkan akhlak dan iman kita sebagai insan yang beragama.

Sementara itu, etika dalam kehidupan masyarakat Bima dapat dikenal melalui penelusuran makna sesanti dan motto hidup masyarakat Bima yaitu slogan "Maja Labo Dahu". Sesanti adalah suatu ajaran etika yang mengandung nilai-nilai islam. Itu artinya, "Maja Labo Dahu" ialah saling melengkapi sehingga ajaran etika tersebut mampu membentuk kepribadian yang di dalamnya tertanaman nilai moral yang luhur sebagai bahan untuk mengendalikan diri (Self Controlling) yang ampuh. Oleh karena itu, nilai "Maja labo Dahu" harus benar-benar diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Akhirnya, slogan "Maja Labo Dahu" memiliki empat aspek yang dapat dirangkum dalam proses sosialisasi kehidupan masyarakat Bima. Pertama, manusia mengandakan interaksi dengan dirinya. Kedua, wujud kehidupan manusia dengan manusia lainnya. Ketiga, wujud kehidupan manusia dengan lingkungannya. Dan keempat wujud kehidupan manusia dengan Tuhannya. 

Penulis: Sri Ratu Rahmi

Alumni Universitas Islam Mataram, Jurusan Sosiologi Agama
×
Berita Terbaru Update