Lombok Timur, SinarNTB.com - Kepala Museum Negeri Nusa Tenggara Barat pada hari Jumat (17/02/2023) bersilaturahmi dengan sekertaris daerah Pemda Lombok Timur di ruang kerja. Sekda H. M. Juani Tofik M.AP menerima kepala museum, Ahmad Nuralam SH MH, beserta jajaranya untuk membicarakan serta mendorong Kabupaten Lombok Timur dapat membentuk embrio museum daerah di Kabupaten Lombok Timur serta museum desa untuk desa-desa yang memiliki potensi seperti Desa Jerowaru Kecamatan Jerowaru.
Seperti yang diterangkan oleh kepala museum bahwa pada hari Kamis (16/02/2023),sehari sebelumnya, tim museum dari Kasi Pemeliharaan dan Koleksi telah melakukan upaya kuratif dan konservasi terhadap barang barang yang bernilai sejarah pada bangunan cagar budaya dan koleksi di gedung pusaka masyarakat di Desa Jerowaru.
Disaksikan langsung oleh juru rawat gedung pusaka Lalu Maswan, beberapa koleksi dibersihkan dan ditata ulang serta diletakakn dalam lemari agar lebih aman. Barang-barang yang dibersihkan berupa keramik piring dan magkok yang berasal dari Eropa serta Asia Timur yg telah berusia ratusan tahun.
Sekda Juaini Tofik, dalam kesempatan tersebut berjanji akan memberikan bantuan berupa lemari untuk gudang pusaka atau cikal museum desa serta akan mengutus Kabud Kebudayaan Dinas Pendidikan Lombok Timur untuk berkonsultasi serta koordinasi ke Museum Negeri NTB.
"Kami selaku Sekda berharap kedepannya akan ditindak lanjuti untuk membuat MOU antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi dengan Pemda Lombok Timur khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan agar lebih menguatkan program kebudayaan khususnya permuseuman", ungkapnya.
Selain itu, Kepala Museum Negeri NTB berharap dengan roadshow yang telah dilakukan ke Lombok Timur, Lombok Barat serta Lombok Utara dengan kampanye Kotaku Museumku Kampungku Museumku akan memberikan semangat bagi Kabupaten/Kota se-NTB.
"Tentunya dengan perjalanan roadshow dalam membentuk museum daerah dan museum desa ini akan menambah semangat dari daerah yang lain, sehingga gerakan pelestarian barang-barang bernilai sejarah dan budaya lebih masif dan terstruktur lagi" tutupnya.
Penulis : Nanang Sofian Putra
Editor : Ahmadiansyah
