Notification

×

Iklan

Iklan

Fenomena Tergelincirnya Kecintaan Umat Islam

Selasa, 20 Desember 2022 | Desember 20, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2023-02-28T00:34:08Z



Mataram, SinarNTB.Com - Hari-hari ini banyak pemuda pemudi Islam dan atau umat Islam yang cintanya mulai memudar bahkan tergelincir pada kecintaan Rasulullah Muhammad Saw. Manusia termulia di alam semsesta yang tidak ada satu bayipun di dunia ini yang terlahir dengan kegembiraan seluruh alam semesata kecuali dirinya.

Pemuda dan pemudi Islam di Era Industri 4.0 ini lebih banyak meningidolakan pesepakbola, artis tanah air hingga artis mancanegara. Mereka berlomba, berdatangan mengeluarkan financial yang banyak demi bertemu dengan idolanya tersebut.

Sungguh ironi sebenarnya, bagaimana tidak, sesosok manusia paripurna yang seharusnya dijadikan tauladan, banyak yang melupakannya. Allah SWT berfirman "Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu, uswatun hasanah, suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS. Al-Ahzaab: 21).

Bahkan tidak ada satu manusia pun di dunia ini yang membuat Allah sebagai pencipta berdzikir dan bersholawat kecuali Nabi Muhammad Saw. Allah SWT berfirman "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (QS. 33 Al-Ahzab : 56).

Legalitasnya sebagai tauladan sudah dari jauh Allah SWT menerangkan kepada kita semua bahwa "Dan tidaklah diutus Nabi (Muhammad Saw) kecuali menjadi rahmat bagi seluruh alam,"(Al-Anbiya : 107). Karena itu, kita semua harus meneladaninya. Sebab, tidak ada yang lain yang dapat menghidupkan agama ini kecuali orang Islam itu sendiri.

Dengan demikian, Nabi Muhammad Saw harus dijadikan sebagai contoh dan tauladan dari berbagai sisi kehidupan. Misalnya, ingin menjadi Diplomator, beliau adalah Diplomator ulung. Jika ingin menjadi pendidik, beliau adalah guru perofesornya seluruh professor di dunia ini, jika ingin menjadi dokter, beliau adalah dokter terbaik di seluruh dunia.

Pada intinya, ia merupakan manusia terbaik di alam semesta. Karenanya, kita semua harus mengikuti setiap pemikirannya, perkataannya, sikap dan perilakunya (akhlak) serta segala tentangnya.

Bukankah Allah telah berfirman, "Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung." (Q.S. Al-Qalam: 4). Itulah bukti bahwa kesempurnaan tentangnya telah diakui oleh Tuhan penciptanya. Apakah kita tidak mau mengakuinya?

Sangat naif sekali jika tidak mengakuinya. Dengan segala kerendahan hati, saya sampaikan bahwa tidak ada satupun manusia yang memiliki pemikiran, percakapan dan perbuatan yang lebih mulia daripadanya.

Setiap pemikirannya terbukti kebenarannya, setiap percakapannya terbukti kebenarannya, setiap perbuatannya terbukti kebenarannya. Bahkan diuji secara ilmiah dengan barbagai metode para ilmuan era ini.

Tidak ada satupun yang tidak terbukti, kecuali sesuatu yang tidak dapat dicapai oleh ilmu manusia. Karena Allah SWT berfirman "Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit," (Q.S. Al-Isra : 75).

Akhirnya, sebagai pemuda dan pemudi Islam dan atau sebagai umat Islam harus benar-benar mengokohkan pikiran, hati dan jiwa untuk mencintai junjungan mulia, manusia terbaik sepanjang mada Rasulullah Muhammad Saw. Sebab, kehadirannya tidak hanya membuat tersipu malu para bidadari, tidak hanya membuat iri para malaikat tetapi alam semesta dan surga pun selalu merindukannya. Itulah kehebatan Rasulullah Muhammad Saw.

(*Penulis adalah Dosen Universitas Pendidikan Mandalika)

**Tulisan ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis, dan bukan dari tanggung jawab dari tim redaksi media SinarNTB.com
×
Berita Terbaru Update