Notification

×

Iklan

Iklan

Khitah Perjuangan sebagai Mahzab Kepemimpinan HMI

Sabtu, 06 Agustus 2022 | Agustus 06, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-08-06T07:59:41Z


Khitah Perjuangan atau manhaj yang merupakan penjelasan utuh tentang pilihan ideologis, yaitu prinsip-prinsip penting dan nilai-nilai yang dianut oleh HMI sebagai tafsir utuh antara azas, tujuan, usaha dan independensi HMI. Definisi ini merupakan kelanjutan dan pengembangan dari berbagai tafsir azas yang pernah lahir dalam sejarahnya. Tercatat bahwa sejak didirikanya di Yogyakarta pada tanggal 14 Rabiul Awal 1366 H atau 5 Pebruari 1947 M.

Dokumen-dokumen tersebut merupakan tafsir terpisah dari tafsir tujuan dan independensi. Sebagai paradigma gerakan, penafsiran terpisah antara azas, tujuan dan independensi mengandung kecacatan karena suatu paradigma gerakan yang kokoh harus merupakan kesatuan utuh antara landasan, tujuan dan metodologi mencapai tujuan.

Muatan Khittah Perjuangan, dengan demikian, merupakan penjabaran konsepsi filosofis azas, tujuan, usaha dan Independensi. Azas menjelaskan landasan keyakinan HMI tentang ketuhanan, kesemestaan, kemanusiaan dan kemasyarakatan, semangat perjuangan dan hari kemudiaan sebagai konsepsi cita-cita masa depan kehidupan manusia.

Keyakinan tersebut merupakan akar dari segenap perbuatan manusia untuk menyempurna sebagai insan kamil atau cita ulil albab dalam tujuan HMI. Keyakinan dalam Islam tertuang dalam prinsip tauhid yang mengingkari segenap penghambaan, ketundukan dan keterikatan kepada hal-hal yang menyebabkan hilangnya kesempatan menyempurna menuju kedekatan tertinggi di hadapan Allah SWT. Keyakinan ini tidak dipahami secara dogmatis melainkan dibenarkan oleh kesadaran yang sejenih-jernihnya.

Tafsir tujuan HMI dalam Khittah Perjuangan merupakan penjabaran mengenai tujuan individual, sosial dan hakikat perkaderan sebagai upaya sistematis HMI menuju cita-cita tersebut. Individu ulil albab dan masyarakat Islam yang dicita-citakan akan melahirkan hubungan timbal balik. HMI tidak memisahkan wilayah privat dan publik sebagai dua entitas kehidupan yang berbeda.

Hal ini karena Al-Qur’an memberitakan bahwa insan ulil albab merupakan sosok yang dapat membentuk dan menata kehidupan sosial yang adil, sebaliknya kehidupan sosial yang adil merupakan wahana pendidikan insaniyah yang utama untuk membentuk pribadi-pribadi utama.

Tafsir usaha dan independensi dimaksudkan untuk memberi penjelasan mengenai proses perjuangan yang diridhai untuk mencapai cita-cita. Independensi merupakan nilai yang menyemangati proses secara sadar tersebut. Independensi mengamanatkan perlunya kemandirian dan kemerdekaan menentukan sikap untuk memilih kebenaran dan memperjuangkannya.

Asas, tujuan, usaha, dan independensi menjelaskan secara utuh jati diri kader ideal dan HMI seyogyanya. Di dalamnya memuat nilai-nilai perkaderan dan perjuangan dengan konsepsi yang khas ditawarkan oleh HMI. Dimulai dari pembentukan individu, yang secara radikal membongkar sistem keyakinan ilmiah (empiris) dan doktrin literal kemudian menawarkan konsep Tauhid sebagai dasar dari setiap gerakan manusia.

Hingga pembentukan masyarakat, yakni masyarakat madani yang diridhoi oleh Allah SWT. HMI secara istiqomah melakukan perbaikan pada seluruh aspek kehidupan masyarakat yang tentunya didasarkan pada sifat HMI dan sikap kader tanpa keluar dari koridor konstitusi Himpunan Mahasiswa Islam.

Penulis : Faruq
×
Berita Terbaru Update